Contoh Metode Pelaksanaan Dalam Konstruksi Bangunan 2018


 
(Foto Dok : Rendy Yusuf)


METODE PELAKSANAAN

SATKER               :  Nama Satuan Kerja/Dinas
PEKERJAAN        : Nama Paket
LOKASI                : Alamat Lokasi
T.A                        :   2018

PENDAHULUAN
Pada Usulan Lanjutan Pembangunan Gedung Laboratorium Stasiun KIPM Kelas II . Dengan jangka waktu pelaksanaan 100 HK, Untuk itu dijabarkan uraian metode pelaksanaan pekerjaan sbb :

A.      PEKERJAAN PERSIAPAN
1.       PAPAN NAMA PROYEK
            Papan nama proyek dibuat setelah pelaksana selesai mendapat surat perintah mulai kerja dari pemilik proyek. Papan nama proyek merupakan papan informasi pekerjaan yang dilaksanakan. Pada papan nama tercantum nama pemilik proyek, nama perusahaan pelaksana, nama perusahaan pengawas pekerjaan, angka / nilai kontrak pekerjaan, jangka waktu pekerjaan. Pembuatan papan nama proyek dibuat 1 buah di lokasi pekerjaan.

2.       PENGUKURAN DAN PEMASANGAN BOUPLANK
          PENGUKURAN
            Sebagai patokan pekerjaan yang akan dilaksanakan, dilaksanakan pengukuran menggunakan alat ukur dilokasi. Pekerjaan ini juga sebagai pekerjaan MC0 pelaksanaan pekerjaan. 
  • As dan peil bangunan menentukan letak/posisi dan orientasi bangunan dgn alat ukur.
  • Posisi As bangunan diukur dari titik acuan yang telah ditentukan
  • As bangunan harus ditandai dengan jelas(umumnya dengan warna merah) dan diletakan pada ketinggian referensi (mis. + 0,00)As bangunan ini menjadi acuan/referensi as-as yang lain untuk mementukan posisi pondasi, kolom, lantai, dll, pada bangunan yang akan dibuat

          PEMASANGAN BOUPLANK
  • Bowplank adalah papan-papan yang dipasang disekitar lokasi pekerjaan
  • Kayu yang digunakan adalah kayu 5/7 x 4m dan kayu papan 3/20
  • Bowplank dipasang mendatar sesuai ketinggian rencana, dan dipaku pada beberapa tempat untuk menarik benang-benang as
  • Benang-benang as ini menjadi acuan dalam semua pekerjaan yang menyangkut letak elemen bangunan, lebar pondasi dan tembok, kedalaman galian, dan ketinggian elemen bangunan (lantai, pintu, jendela, dll)
  • Bowplank tidak perlu dipasang menerus, pada beberapa tempat dapat dikosongkan untuk jalan pekerja.

3.       DIREKSI KEET   
          Direksi Keet dibuat untuk tempat para pengawas dan direksi mengadakan rapat dengan pihak pelaksana di lapangan, juga berfungsi sebagai kantor yang bertempat di lapangan, sekaligus sebagai tempat penyimpanan bahan-bahan proyek.

4.       PENYEDIAAN AIR KERJA
          Air kerja disiapkan dilokasi pekerjaan sebagai bahan perekat untuk pekerjaan campuran seperti pada pekerjaan rehabilitasi rumah dinas seperti pekerjaan pengecatan, pekerjaan keramik. Air yang digunakan adalah air bersih (air laut tidak dianjurkan). Dalam pekerjaan ini pula turut disediakan penampung air. Penyediaan air kerja selama pekerjaan disediakan ± 500 m3 dengan membuat bak penampungan.
5.       MOBILISASI DAN DEMOBILISASI
          Mobilisasi yang dicakup dalam proyek ini yakni mobilisasi sumber daya manusia, material dan sumber daya fasilitas serta peralatan yang sesuai dengan kebutuhan. Mobilisasi peralatan meliputi pengiriman dan penempatan semua peralatan yang diperlukan di lapangan. Peralatan ditempatkan sedemikian rupa sehingga mampu melayani/mendukung pelaksanaan pekerjaan yang berada dalam jangkauannya. Dan Demobilisasi dilaksanakan setelah pekerjaan selesai.

B.       PEKERJAAN LAIN-LAIN
1.       PEKERJAAN BONGKARAN
          Sebelum melakukan Pembongkaran, pelaksana/ pengawas terlebih dahulu memeriksa gambar kerja, kondisi lapangan, kemudian dilanjutkan dengan pengukuran sesuai gambar rencana. Pertama persiapan segala jenis peralatan pembongkaran yang akan dipakai, tidak lupa juga peralatan P3K. setelah itu, survey lokasi dan mengukur dimensi yang akan dibongkar. Kemudian setelah area diukur dan mendapat persetujuan dari pihak direksi, selanjutnya area dibongkar sampai menjadi bagian yang kecil menggunakan peralatan manual.

2.       ADMINISTRASI DAN DOKUMENTASI
          Pada pelaksanaan pekerjaan harus ada dokumentasi dan administrasi untuk melihat hasil kemajuan pekerjaan . Penyediaan perlengkapan untuk keperluan administrasi proyek, seperti alat tulis menulis, kertas A4 dan A3, set komputer dan lain-lain. Pengambilan dokumentasi berupa      foto keadaan lokasi proyek, sebelum, sementara dan setelah proyek berlangsung, diperlukan sebagai bukti berlangsungnya suatu proyek.

3.       PEMBERSIHAN AKHIR
          Pembersihan adalah pekerjaan paling akhir yang dilaksanakan dimana dilakukan setelah semua pekerjaan dalam proyek telah selesai. Untuk sementara sampai disini penjabaran standart metode pelaksanaan yang akan kami terapkan dalam proyek Rehabilitasi Rumah Dinas (TAHUNA). Jika ada perubahan peningkatan metode kerja di lapangan nanti akan disesuaikan dengan kondisi dan situasi.

C.       PEKERJAAN LANJUTAN PEMBANGUNAN KANTOR
1.       PEKERJAAN GALIAN TANAH PONDASI FOOT PLAT
          Galian tanah untuk pondasi harus sesuai dengan ukuran dalam gambar pelaksanaan atau sampai tanah keras. Apabila diperlukan untuk mencapai daya dukung yang baik,dasar galian harus dipadatkan/ditumbuk. Jika galian melampaui batas kedalaman, Kontraktor harus menimbun kembali dan dipadatkan sampai kepadatan maksimum, Hasil galian yang dapat dipakai untuk penimbunan harus diangkut langsung ke tempat yang sudah direncanakan dan disetujui oleh Direksi.

2.       PEKERJAAN GALIAN TANAH PONDASI BATU KALI
          Galian tanah untuk pondasi batu kali harus sesuai dengan ukuran dalam gambar pelaksanaan atau sampai tanah keras. Apabila diperlukan untuk mencapai daya dukung yang baik, dasar galian harus dipadatkan/ditumbuk. Jika galian melampaui batas kedalaman, Kontraktor harus menimbun kembali dan dipadatkan sampai kepadatan maksimum, Hasil galian yang dapat dipakai untuk penimbunan harus diangkut langsung ke tempat yang sudah direncanakan dan disetujui oleh Direksi.

3.       PEKERJAAN URUGAN DALAM PONDASI
          Sebelum pekerjaan pondasi batu dan batu kosong dikerjakan, perlu dilakukan penaburan pasir urug disepanjang lubang galian. Hal ini dilakukan untuk menghindari tercampurnya adukan spesi dan tanah liat. Ketebalan urugan minimal sekitar 5 cm dan lebar 60 cm. Pertama material pasir diangkut ke papangan dan menumpukkan material pada lokasi tempat  diman akan dilaksanakan pekerjaan urugan. Setelah itu material dihampar dengan menggunakan alat sesuai ketebalan dan kemiringan yang direncanakan.



D.      PEKERJAAN PASANGAN DINDING DAN PLESTERAN
1.       PEKERJAAN PASANG PONDASI BATU KALI 1:5
  • Pondasi bangunan yang digunakan adalah  pondasi batu kali / batu gunung yang memenuhi persyaratan teknis atau sesuai  keadaan dilapangan .
  • Pasangan pondasi adalah dari batu kali, ukuran pondasi sesuai dengan gambar rencana pondasi atau pondasi batu belah dengan perekat 1pc : 3kp :  10 ps dan kemudian diplester kasar , bagian  bawah  pondasi dipasang batu kosong (aanstamping) tebal 20 cm dengan sela- selanya disisi  pasir urug, disiram air sampai Penuh dan ditumbuk hingga padat dan rata.
  • Celah–celah yang besar antara batu diisi dengan batu kecil yang cocok padatnya.
  • Pasangan pondasi batu kali tidak saling bersentuhan  dan selalu  ada perekat diantaranya hinga rapat.
  • Pada pasangan batu kali sudah harus disiapkan anker besi untuk kolom, kedalaman anker 30 cm harus dicor dan panjang besi yang muncul diatasnya minimal 75 cm.
  • Cor stek kolom dan rapikan kembali
  • Setelah pasangan mengeras, tanah dapat diurug kembali untuk pondasi telapak terbuat dari beton bertulang yang letaknya dibawah kolom (tiang), untuk kedalamannya disesuaikan dengan gambar. Ini digunakan hanya pada konstruksi bangunan 2 lantai.

2.       PEKERJAAN PASANGAN DINDING BATU BATA CETAK 1:5
  • Pasang acuan kayu (profil) secara vertikal pada setiap ujung dinding yang akan dipasang.
  • Di ukur dan di tandai jarak setiap ketinggian pasangan bata dan di kontrol kesetimbangan horisontalnya antara ujung satu dengan yang lainnya.
  • Basahi bata yang akan di pasang sampai tidak menyerap air.
  • Beri adukan mortar (sebagai perekat) pada setiap sambungan antara bata dan pada setiap sambungan atas dan bawah. Batu bata tidak boleh membentuk garis lurus/vertikal.
  • Usahakan potongan batu bata yang besarnya kurang dari setengahnya tidak dipakai atau tidak dipasang.
  • Tinggi pemasangan dinding batu bata dalam satu hari supaya tidak lebih dari 1 meter, untuk menjaga keruntuhan.

3.       PEKERJAAN PLESTERAN DINDING 1:5
  • Siapkan material yang akan di pakai pada lokasi yang terdekat atau strategis dari dinding yang akan di plester.
  • Siram permukaan batako   dengan  air  sampai   basah  secara  merata   (  curing  ).
  • Buat  adukan   untuk   kamprotan   dengan   perbandingan tertentu (misalkan = 1 pc  :  2  ps)
  • Lakukan kamprotan pada bidang yang telah dicuring dengan jarak   lemparan  ±  50  cm  dari   permukaan  yang dikamprot  dengan  ketebalan  15 ~  20  mm.
  • Setelah bidang yang dikamprot kering, lakukan penyiraman (curing) selama  3  hari;  pagi,  siang  &  sore.
  • Setelah  itu  mulailah   membuat  caplakan  dengan adukan  1  pc  :  3  ps.
  • Buat  kepalaan  dengan  ketebalan  15  mm.
  • Lanjutkan   dengan   penyiraman   jika   kepalaan  telah mengering.
  • Pastikan  bidang  yang  akan  diplester  telah  dicuring.
  • Buat  adukan   1  pc  :  3  ps,  gunakan    pasir   yang   diayak  ( halus ).
  • Lakukan plesteran pada bidang–bidang yang telah ada kepalaannya sampai selesai  seluruh  permukaan padasetiap bagian   dengan   cara   dilempar  dari   jarak ±  50 cm
  • Gunakan   jidar   untuk   meratakan   permukaan  sesuai dengan  kepalaan.
  • Saat plesteran setengah kering, gunakan roskam untuk  mengosok permukaan dinding sampai halus & rata.
  • Lanjutkan dengan curing selama 7 hari: pagi, siang dan sore  sampai  permukaan  plesteran benar – benar basah seluruhnya.
  • Setelah  cukup  usia  curing,  keringkan  bidang  tersebut  selama  1  hari.
  • Haluskan  permukaan  dinding  dengan  amplas  halus.
  • Plamirbidangbidang  plesteran  yang  telah  kering  dengan  menggunakan  plamir  yang baik.
  • Lakukan   sebanyak   3   lapis   ( tiga  kali  pelaksanaan ) sampai  dinding  benar – benar  rata  dan  halus.

4.       PEKERJAAN ACIAN DINDING DAN BETON
·              Persiapakan bahan dan peralatan, seperti : air, semen, sethok, dan bahan-bahan yang lainnya sesaui kebutuhan
·              Siapkan tempat penampungan air, seperti : ember cor, ember bekas cat atau tempat lainnya yang dapat digunakan untuk menampung air
·              Campurkan semen dengan air secara perlahan-lahan, cukup ditaburkan saja jangan diaduk agar semen tidak menggumpal dan tidak cepat kering
·              Siram dinding yang akan diaci dengan kertas bekas semen sehingga permukaan dinding dengan menggunakan sethok
·              Menghaluskan pekerjaan acian dengan menggunakan kertas bekas semen sehingga permukaan benar-benar rata dan halus
·              Usahakan agar hasil acian dinding tidap cepat kering, bisa dengan cara  menyiram air. Karena pengeringan yang terlalu cepat dapat menyebabkan keretakan dinding

E.       PEKERJAAN BETON
1.       PEKERJAAN LANTAI KERJA UNTUK PONDASI FOOTPLAT 1:3:5
-          Pastikan bahwa lokasi yang akan dipasang lantai kerja sudah  terdapat urugan pasir  dengan ketebalan yang sesuai  rencana dan telah diratakan.
-          Bersihkan lokasi yang akan dipasang lantai kerja dari sampah atau kotoran.
-          Pasang patok dan leveling lantai kerja yang diperlukan sebagai acuan untuk menentukan ketebalan. Bisa juga dengan terlebih dahulu dibuat kepalaan dengan jarak per 1 m untuk leveling lantai kerja.
-          Tuangkan adukan lantai kerja ke area melalui talang cor atau ember.
-          Adukan lantai kerja diratakan dengan menggunakan cangkul maupun sendok adukan/raskam sampai ketinggian yang telah ditentukan dengan cara melakukan tarikan benang dari patok level satu dengan yang lainnya.

2.       PEKERJAAN PONDASI FOOT PLAT UK 120 x 120 (150 kg)
          Sebelum dilakukan pengecoran, pertama menyiapkan bak ukur, dibuat sesuai dengan ukuran berdasarkan perhitungan mix desain. Bak ukur ini akan dipergunakan sebagai takaran pada proses pencampuran material beton. Selanjutnya penempatan material (Semen, Pasir, dan Kerikil) dan juga penempatan peralatan lain sehingga memudahkan mobilisasi material campuran beton saat pengecoran. Pengawas dan pelaksana memastikan kondisi peralatan dalam keadaan baik dan layak pakai. Kondisi peralatan akan mempengaruhi kecepatan pengecoran. Persiapkan jumlah pekerja seabik mungkin. Sebelum pengecoran dimulai, penghawas dan pelaksana harus memeriksa ukuran besi dan system penulangan yang akan dikerjakan sudah sesuai dengan gambar kerja. Semua area yang akan dicor harus bersih dari kotoran, minyak, dan genangan air. Ketika pengadukan beton sudah dimulai, pengawas dan pelaksana memerintahkan dan mengingatkan secara tegas ke pekerja komposisi campuran material yang harus dituangkan. Apabila campuran beton sudah siap, dimana kekentalan campuran harus sesuai denga persetujuan dari direksi lapangan. Bahan cor dibawa dengan menggunakan alat bantu ember cor. Setelah dituangkan kemudoan diratakan dan dipadatkan. Pemadatan harus padat dan merata sehingga kepadatan beton dapat memenuhhi syarat sehingga tidak ada rongga. Pembukaan bekisting ataupun acuan harus teratur dan beton sudah berumur minimal 14 hari.


3.       PEKERJAAN SLOOF UK. 20/30 (150 kg)
          Pengecoran untuk sloof balok. Pelaksanaan pengecoran beton dilakukan setelah pemasangan bekisting dan tulangan selesai, dalam hal ini pelaksanaan pengecoran dilakukan serentak untuk semua balok sloof pada ketinggian tertentu sehingga akan mempercepat waktu, dimana pengecoran dimulai dari balok terujung dan dilanjut kebalok sloof berikutnya.
Penuangan spesi beton ke balok sloof beton dengan menggunakan talang cor / atau mengunakan pump concrate dan dalam pelaksanaan ini kami menngunakan beton jadi (Ready mix) Sebelum pelaksanaan pengecoran, dilakukan hal-hal sebagai berikut :
-          Meyiapkan bak ukur  untuk takaran pada proses pencampuran material beton
-          Sebelum pengecoran, pastikan area yang akan di cor bersih dari kotoran
-          Mempersiapkan jumlah pekerja sebaik mungkin.
Bahan cor yang telah disiapkan jemudai dituang ke bekisting, setelah dituangkan kemudian diratakan dan dipadatkan. Pemadatan harus padat sehingga tidak ada rongga. Pembukaan bekisting minimal 14 hari.

4.       PEKERJAAN KOLOM UK. 30/20 (k-175)
            Diawali dengan pembuatan bekisting menggunakan kayu untuk menopang, dipaku sesuai gambar dan petunjuk sesuai direksi lapangan. Setelah pekerjaan bekisting selesai, dilanjutkan dengan pembesian. Besi dipotong sesuai dengan ukuran dan fungsi yaitu tulangan utama dan tulangan geser. Setelah dipotong, besi diikat dengan kawat beton jarak dan tumpuan disesuaikan dengan gambar dan petunjuk direksi lapangan. Pemasangan pembesian harus dilakukan dengan cermat dan tepat agar tidak terjadi pergeseran pada saat pengecoran dan diikat dengan kawat beton pastikan ikatan telah kuat. Apabila campuran beton telah siap kemudian tuangkan pada bekisting. Kemudian diratakan dan dipadatkan.



5.       PEKERJAAN BALOK LANTAI UK 20/30 (k-175)
Ø   Lakukan pemasangan pembesian pelat
Ø   Bekisting dibuat dan dipasang sesuai bentuk, ukuran,dan posisi seuai dengan rencana kerja.
Ø   Bekisting harus cukup kuat untuk memikul tekanan atau beban yang diakibatkan oleh beton basah, beban pelaksanaan dan beban-beban lainnya
Ø   Sambungan bekisiting harus baik sehingga tidak rusak/bocor pada saat pelaksanaan pengecoran dan juga tidak merusak beton
Ø   Dalam pemasnagan bekisiting harus selalu dikontrol  elevasinya

6.       PEKERJAAN PLAT LANTAI T. 15 cm (150 kg)
             Sebelum dilakukan pengecoran, pertama menyiapkan bak ukur, dibuat sesuai dengan ukuran berdasarkan perhitungan mix desain. Bak ukur ini akan dipergunakan sebagai takaran pada proses pencampuran material beton. Selanjutnya penempatan material (Semen, Pasir, dan Kerikil) dan juga penempatan peralatan lain sehingga memudahkan mobilisasi material campuran beton saat pengecoran. Pengawas dan pelaksana memastikan kondisi peralatan dalam keadaan baik dan layak pakai. Kondisi peralatan akan mempengaruhi kecepatan pengecoran. Persiapkan jumlah pekerja seabik mungkin. Sebelum pengecoran dimulai, penghawas dan pelaksana harus memeriksa ukuran besi dan system penulangan yang akan dikerjakan sudah sesuai dengan gambar kerja. Semua area yang akan dicor harus bersih dari kotoran, minyak, dan genangan air. Ketika pengadukan beton sudah dimulai, pengawas dan pelaksana memerintahkan dan mengingatkan secara tegas ke pekerja komposisi campuran material yang harus dituangkan. Apabila campuran beton sudah siap, dimana kekentalan campuran harus sesuai denga persetujuan dari direksi lapangan. Bahan cor dibawa dengan menggunakan alat bantu ember cor. Setelah dituangkan kemudoan diratakan dan dipadatkan. Pemadatan harus padat dan merata sehingga kepadatan beton dapat memenuhhi syarat sehingga tidak ada rongga. Pembukaan bekisting ataupun acuan harus teratur dan beton sudah berumur minimal 14 hari.

7.       PEKERJAAN RENG BALK UK 20/30( 150 kg)
          Ring Balok merupakan struktur atas dalam suatu bangunan, pekerjaan balok dibuat untuk menahan beban-beban yang bekerja pada struktur tersebut. Sebelum pekerjaan ini dilakukan, terlebih dahulu pihak kontraktor harus mengajukan usulan rencana kerja dan mendapat persetujuan dari konsultan pengawas. Untuk pekerjaan balok diperlukan beberapa tahap seperti pekerjaan pembesian, pembuatan dan pemasangan bekisting, pekerjaan pengecoran dan pembongkaran bekisting. Ring balok adalah bagian dari struktur bangunan seperti balok yang terletak diatas dinding bata, yang berfungsi sebagai pengikat pasangan bata dan juga untuk meratakan beban dari struktur yang berada diatasnya, seperti beban yang diterima oleh kuda-kuda. Pemasangan ring balk maksimum 4 meter dari sloof, idealnya 3 meter, dimensi ring balk yang biasa digunakan adalah lebar 15 cm tinggi 15 cm dengan tulangan pokok (besi beton) 4 d 8 mm dan begel d 6 – 15 cm.

8.       PEKERJAAN PLAT DAK BETON
-          Buat adukan untuk lantai kerja dengan campuran adukan 1PC : 3Psr : 5Krl. 
-          Bersihkan plat dak dari sampah atau kotoran.
-          Pasang patok dan leveling yang diperlukan sebagai acuan untuk menentukan ketebalan. Bisa juga dengan terlebih dahulu dibuat kepalaan dengan jarak per 1 m untuk leveling lantai kerja.
-          Tuangkan adukan ke area plat melalui talang cor atau ember.
-          Adukan diratakan dengan menggunakan cangkul maupun sendok adukan/raskam sampai ketinggian yang telah ditentukan dengan cara melakukan tarikan benang dari patok level satu dengan yang lainnya.

9.       PEKERJAAN LISPLANK BETON
          Untuk pemasangan Lisplang yang benar dan sesuai dengan standard pemasangan yang baik dan dapat mencapai hasil yang maksimal dan kwalitas yang tahan lama, maka harus sesuai dengan petunjuk pemasangan yang benar, karena jika kualitas beton sebagus apapun kalau pemasangannya tidak benar, tentu tidak dapat mencapai kwalitas yang maksimal. Tujuannya supaya Lisplang lebih awet, tidak bergelombang dan enak dipandang mata. Sediakan List beton sebagai perangkai Lisplang ukuran 8 atau 10 cm, tebal kurang lebih 2 cm, kemudian rangkai sesuai kebutuhan panjangnya tempat lisplang menurut petunjuk gambar diatas tersebut. Merangkai lisplang sebaiknya dibawah, jangan merangkai lisplang langsung diatas atau diujung Kaso, karena hasilnya tidak bisa maksimal. artinya semua lisplang dirangkai dibawah dan setelah siap baru dinaikan bersama-sama dengan steakger/tangga. Jangan lupa untuk meluruskan pemasangan lisplang maka harus menggunakan Benang sebagai acuan untuk meluruskan ujung-ujung lisplang supaya benar-benar lurus dipandang mata.

F.       PEKERJAAN STRUKTUR BAJA
1.       PEKERJAAN STRUKTUR BAJA WF.200.100.5,5.8
·         Pengangkutan kuda-kuda, bahan dan alat ke lokasi proyek
·         Pekerjaan pengecatan rangka kuda
·         Pekerjaan perangkaian kuda-kuda
·         Pekerjaan menaikan kuda-kuda keatas atap
·         Rangka kuda-kuda ditempatkan pada angkur yang terdedia, besi angkur merupakan
            Tulangan dari kolom yang dilebihkan sebagai pengikat antara kuda-            kuda dan dinding.Angkur kemudian ditempatkan pada plat dudukan kuda-kuda yang         sudah dilobangi, kemudian angkur  dan plat dudukan kuda-kuda tersebut disambung         dengan baut angkur 12 mm.

2.       BESI PLAT 8 mm
·        Base Plate digunakan untuk penutup kolom atas pada end section yang menutupi area bukaan
·        base plate Digunakan untuk  mengikat dua atau lebih batangan baja secara bersamaan.

3.       BAUT MUR D.19mm x 2
§  Setiap pemasangan dibuat bersama-sama dengan baut stel sehingga berbagai bagian serta pelat berhubungan rapat satu sama lain secara menyeluruh.
§  Sebanyak 50% dari lubang harus diisi dengan baut stel minimal 10%, atau pada setiap potongan dan pelat minimal dua lubang diisi dengan drif paralel.
§  Baut baja keras harus dipasang dengan cincin baut yang diperlukan, sebuah dibawah kepala baut dan sebuah dibawah mur, harus diperhatikan bahwa cincin baut itu terpasang dengan cekungnya menghadap keluar.
§  Memasukkan dan mengencangkan baut baja diatur sedemikian rupa sehingga selalu rapat dan tidak dapat dimulai sebelum sambungan telah diperiksa dan disetujui oleh Konsultan Pengawas.
§  Mur harus dikencangkan hanya terhadap bidang yang tegak lurus terhadap as lubang.
§  Bidang bawah kepala baut tidak boleh menyimpang dari bidang tegak lurus terhadap as baut lebih dari 3.50 derajat dan bila dirasa perlu dapat menggunakan cincin baut yang miring(taperd).
§  Baut menonjol melalui mur tidak kurang dari 1.5 mm tidak lebih dari 4.5 mm.
§  Baut distel untuk membuat semua pada sambungan dapat rapat dan rapih

4.       BAUT ANGKUR BESI D.25 mm x 50cm
Ø   Berupa studhead yang dipasang menggunakan power gun
Ø   Digunakan agar beton, plat bondek, profil balok dapat nekerja secara komposit
Ø   Jarak antara angkur sesuai dengan perencanaan
5.       PEKERJAAN PLAT BONDEK
Ø   Menggunakan system plat komposit, yaitu plat baja (bondek) dengan beton
Ø   Pelat metal ini memiliki dua fungsi yaitu sebagai bekisting dan tulangan positif satu arah
Ø   Pengerjaan lebig cepat dan murah jika disbanding dengan system konvensional
Ø   Panel floordeck dipasang setelah rangka atap baja selesai
Ø   Rusuk floor deck melintang dengan sumbu balok

G.      PEKERJAAN KOSEN, DAUN PINTU, DAN JENDELA
1.       PEKERJAAN KOSEN PINTU DAN JENDELA ALUMINIUM
            Pertama ukur panjang dan lebar kosen, dan jendela ventilasi yang ingin dipasang. Pastikan ukurannya tepat karena jika tidak akan berpengaruh pada saat proses pemasangan. Setelah itu kosen yang akan dipasang sesuai dengan ukuran tadi dengan menggunakan alat. Setelah dipotong, kosen, dan jendela dirakit dan dibentuk sesuai ukuran. Penyambung antara bagian kosen aluminium dikerjakan dengan baik dan hati-hati agar mengurangi kerusakan pada kosen. Penyambung kosen menggunakan sekrup. Selanjutnya rapikan bagian permukaan dan belakang kosen. Setelah kosen, dan jendela dipasang pada bagian yang telah disapkan dumana pada beberapa bagian kosen dalam diberi angkur yang dikaitkan pada beton pengaku agar kosen bisa terpasang dengan kuat pada dinding.

2.       PEKERJAAN DAUN PINTU ALUMINIUM
·              Ukur lebar dan tinggi daun pintu.
·              Masukkan/pasang daun pintu pada kusennya, stel sampai masuk dengan toleransi kelonggaran 3 – 5 mm, baik ke arah lebar maupun kearah tinggi.
·              Lepaskan daun pintu, pasang/tanam engsel daun pintu pada tiang daun pintu (sisi tebal) dengan jarak dari sisi bagian bawah 30 cm, dan dari sisi bagian atas 25 cm (untuk pintu dengan 2 engsel), dan pada bagian tengah (untuk pintu dengan 3 engsel)
·              Masukkan/pasang lagi daun pintu pada kusennya, stel sampai baik kedudukannya, kemudian beri tanda pada tiang kusen pintu tempat engsel yang sesuai dengan engsel pada daun pintu.
·              Lepaskan sebelah bagian engsel pada daun pintu dengan cara melepas pennya, kemudian pasang/tanam pada tiang kusen
·              Pasang kembali daun pintu pada kusennya dengan memasangkan engselnya, kemudian masukkan pennya sampai pas, sehingga terpasanglah daun pintu pada kusen pintunya.
·              Coba daun pintu dengan cara membuka dan menutup.
·              Bila masih dianggap kurang pas, lepaskan daun pintu dengan cara melepaskan pen.
·              Stel lagi sampai daun pintu dapat membuka dan menutup dengan baik, rata dan lurus dengan kusen.

3.       PEKERJAAN DAUN JENDELA, VENTILASI ALUMINIUM
            Pertama ukur panjang daun jendela, ventilasi yang ingin dipasang. Pastikan ukurannya tepat karena jika tidak akan berpengaruh pada saat proses pemasangan. Setelah itu kosen yang akan dipasang sesuai dengan ukuran tadi dengan menggunakan alat. Setelah dipotong, daun jendela dirakit dan dibentuk sesuai ukuran. Penyambung antara bagian kosen aluminium dikerjakan dengan baik dan hati-hati agar mengurangi kerusakan pada kosen. Penyambung kosen menggunakan sekrup. Selanjutnya rapikan bagian permukaan dan belakang kosen. Setelah daun jendela dipasang pada bagian yang telah disapkan dimana pada beberapa bagian kosen dalam diberi angkur yang dikaitkan pada beton pengaku agar kosen bisa terpasang dengan kuat pada dinding.

4.       PEKERJAAN RALLING TANGGA BESI
Ø   Buatlah dudukan untuk penempatan tangga besi
Ø   Setelah dibuat dudukan, ralling tanga besi dipasang sesuai dengan panjang dan ukuran yang telah direncanakan
Ø   Pemasangan harus dilakukan dengan hati-hati agar tidak terjadi kesalahan maupun kecelakaan saat pekerjaan berlangsung

H.      PEKERJAAN KACA, KUNCI, DAN PENGGANTUNG
1.       PEKERJAAN PASANGAN KACA RAYBAN 4 mm
          Pekerjaan pasangan kaca rayban harus dilakukan sesuai dengan ukuran yang telah direncanakan. Setelah ukuran sesuai maka dilakukan pemasangan kaca pada pintu dan jendela, pemasangan ini harus dilakukan dengan hati-hati agar terhindar dari goresan maupun serbuk kaca.

2.       PEKERJAAN PASANGAN ENGSEL PINTU
            Pertama ukur panjang dan lebar engsel pintu yang ingin dipasang pada sisi samping daun pintu. Setelah diukur dan diberi tanda kemudian daun pintu dibor sesuai ukuran engsel. Pengeboran dilakukan secara hati-hati agar tidak merusak daun pintu. Setelah itu pasang engsel pada daerah yang telahdibor dan di kancing dengan menggunakan paku skrup. Pastikan engsel terpasang kuat dan rapih agar tidak mudah terlepas.

3.       PEKERJAAN ENGSEL JENDELA DAN VENTILASI
          Pertama persiapkan bahan yang diperlukan, yaitu engsel jendela, skrup, dll. Setelah bahan bangunan sudah tersedia maka bisa lanjutkan dengan menyiapkan peralatan pemasangan. Pertama ukur panjang dan lebar engsel jendela yang ingin dipasang pada isis samping bingkai jendela, setelah diukur dan diberi tanda kemudian dibor sesuai dengan ukuran engsel. Pengeboran dilakukan secara hati-hati agar tidak merusak bingkai jendela. Setelah terpasang daerah yang telah dibor kemudian dikancing dengan menggunakan paku skrup. Pastikan engsel terpasang dengan kuat dan rapih agar tidak mudah terlepas.

4.       PEKERJAAN PASANGAN HAK ANGIN
          Pertama tentukan letak yang ingin dipasangi hak angin pada sisi kiri dan kanan bingkai jendela. Setelah diukur dan diberi tanda kemudian bingkai jendela dibor sesuai dengan ukuran hak angina. Pengeboran dilakukan secara perlahan dan berhati-hati agar tidak merusak bingkai jendela. Setelah itu pasang hak angina pada daerah yang telah dibor dan dikancing dengan menggunakan paku skrup. Pastikan hak angina terpasang dengan kuat dan rapih agar tidak mudah terlepas, sehingga dapat ditutup ataupun dibuka dengan baik.

5.       PEKERJAAN PASANGAN GRENDEL
          Pertama tandai dan ukur posisi yang akan dipasangi Grendel pada sisi bagian dalam dari daun jendela yang berhubungan dengan kusen jendela sebagai tempat buka tutup dari Grendel. Setelah diukur dan diberi tanda kemudian kosen jendela dibor sesuai ukuran luabng Grendel. Pengeboran dilakukan dengan cara perlahan dan berhati-hatu agar tidak merusak kosen jendela. Setelah itu pasang Grendel pada daun jendela dan dikancing dengan menggunakan paku skrup. Pastikan Grendel terpasang dengan kuat dan rapih agar tidak mudah terlepas.

H.      PEKERJAAN PLAFOND DAN PARTISI
1.       PEKERJAAN PLAFOND GYPSUM BOARD
          Pekerjaan plafon gypsum dikerjakan setelah dilaksanakan pekerjaan rangka plafon. Metode pelaksanaan pergantian plafon gypsum adalah sebagai berikut :
a.             Menggunakan gypsum, lem gypsum sebagai bahan utama pemasangan plafonn.
b.            Ukuran plafon gypsum menyesuaikan dengan rangka hollow mini plafond yang sudah ada.
c.             Kelurusan dan kerapihan dalam pemasangan plafon gypsum perlu diperhatikan untuk mendapat hasil pemasangan plafon gypsum yang baik.

Pekerjaan dilaksanakan harus mendapat persetujuan direksi proyek (pemilik        proyek,konsultan pengawas dan seluruh pihak terkait dalam pelaksanan pekerjaan).




2.         PEKERJAAN LIST PLAFOND GYPSUM
            List plafon dipasang pada tepian antara pertemuan plafon gypsum dengan dinding bangunan sehingga lubang antara tersebut tertutup. Metode pelaksanaan pergantian profil adalah sebagai berikut :
a.             List profil di ukur terlebih dahulu berapa meter keliling tepian plafon agar di dapat hasil yang efektif dan efisien.
b.            Kemudian dilakukan pemasangan list profil menggunakan lem yang terpaku di rangak plafon melewati papan gypsum.
c.             Perlu diperhatikan untuk pemasangan list profil pada sudut dinding agar didapat hasil yang bagus.
Pekerjaan dilaksanakan harus mendapat persetujuan direksi proyek (pemilik proyek, konsultan pengawas dan seluruh pihak terkait dalam pelaksanan pekerjaan).

3.     PEKERJAAN DINDING PARTISI GYPSUM
§  Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan dinding partisi gypsum.
§  Approval material yang akan digunakan.
§  Persiapan lahan kerja.
§  Persiapan material kerja, antara lain : gypsum board, rangka hollow 20/40 & 40/40, sekrup gypsum, textile tape, compound, air, dll.
§  Persiapan alat bantu kerja, antara lain : waterpass, meteran, steiger, unting-unting, gerinda, gergaji, bor screw driver, kape, ampelas, cutter, selang air, dll.
§  Potong rangka gypsum dengan ukuran dengan sesuai gambar kerja.
§  Pasang rangka gypsum pada bagian lantai dan dinding mengikuti marking dengan jarak rangka 60x60 cm.
§  Pastikan dan cek rangka gypsum sudah terpasang tegak lurus (siku).
§  Pasang lembaran gypsum board pada rangka hollow dengan perkuatan menggunakan sekrup gypsum.
§  Lembaran gypsum board dipasang satu sisi dahulu, untuk memudahkan pekerjaan instalasi mekanikal dan elektrikal. Setelah instalasi mekanikal dan elektrikal terpasang baru lembaran gypsum board sisi berikutnya dipasang.
§  Cek kerataan permukaan pasangan dinding partisi gypsum board.
§  Sambungan antar gypsum board diberi textile tape dan di compound kemudian digosok dengan ampelas halus untuk mendapatkan permukaan yang rata/flat.
§  Tutup semua kepala sekrup dengan compound  lalu gosok dengan ampelas agar permukaan rata.
§  Pekerjaan terakhir adalah finishing cat permukaan gypsum.

I.       PEKERJAAN KERAMIK
1.       PEK. LANTAI KERAMIK UK. 60 X 60
1.            Siapkan   peralatan   dan   bahan – bahan   yang  akan  digunakan.
2.            Pahami  gambar  kerja,  pola  pemasangan  dan   lain – lain.
3.            Sortir  keramik  agar  menghasilkan  keseragaman  :
·        ukuran / dimensi.
·        presisi.
·        warna.
            4.         Rendam  keramik  yang  akan  dipasang  kedalam  bak  air 
                         ( ember)  selama  1  jam.
5.            Keramik dianginkan dengan cara diletakkan pad atempat dudukan/ tatakan keramik, setelah proses perendaman.
6.            Tentukan garis dasar pasangan serta peil dari lantai. Penentuan peli ini untuk seluruh kesatuan.
7.            Pasang benang arah horizontal dan vertikal  pada lantai sesuai elevasi pada shop drawing. Kedudukan benang  harus   datar   dan   siku , apabila    dinding   yang   ada   adalah    dinding keramik, maka kedudukan nad  lantai   harus disesuaikan  dengan  yang  ada  pada  dinding.
8.            Pasang keramik sebagai pasangan kepalaan ,  sepanjang  garis  dasar  yang  telah  terpasang
9.            Cek kesikuan keramik dengan besi siku dan kerataan elevasi keramik dengan waterpass.
10.       Isi  bagian  /  daerah  permukaan  lantai  yang  lain nya  dengan  adukan / spesi.
11.       Setelah itu  pasang keramik berikutnya sesuai posisinya sampai selesai, usahakan supaya tidak ada las-lasa.
12.          Jika keramik sudah terpasang semua, ketuk permukaan keramik dengan palu karet untuk mendatarkan/ meratakan permukaan keramik supaya tidak rusak/ cacat.
13.       Setelah itu cek kerataan elevasi keramik dengan waterpass.
14.       Bersihkan permukaan pasangan keramik yang telah terpasang dengan kain/ lap basah sampai bersih.
15.       Untuk menghindari naiknya lantai (menggelembungnya lantai) maka buatlah delatasi.
16.       Kemudian siapkan isian/ bahan corn ad pada bak air (ember) dan aduklah hingga rata.
17.       Setelah adukan rata, isi sela-sela nad dengan bahan cor nad dengan menggunakan sendok spesi (sekop). Pengisian nad dilakukan apabila kedudukan keramik telah kuat atau spesi telah kering.
18.       Kemudian rapikan nad tersebut dengan cape.
19.       Diamkan dan tunggu sampai nad tersebut benar-benar kering.
20.       Setelah kering, bersihkan permukaan pasangan keramik yang sudah dipasang nad dari sisa-sia bahan cor nad dengan menggunakan kain/ lap basah sampai bersih.




2.       PEK. KERAMIK SELASAR 40X40 ANTISLIP
Ø   Lantai dasarnya/permukaan dibersihkan dari kotoran/debu dan disiram terlebih dahulu sebelum ditebar adukan pasangan keramik.
Ø   Rendam keramik terlebih dahulu dalam air sampai jenuh sebelum dipasang.
Ø   Buat adukan untuk pasang keramik.
Ø   Pasang benang untuk bantuan mendapatkan pasangan permukaan keramik yang rata dan garis siar/nat yang lurus.
Ø   Buat kepalaan adukan dengan jarak 1 - 1.5 m agar adukan yang ditebar permukaannya yang rata/flat.
Ø   Tebar adukan secara merata untuk menghindarkan terjadi rongga.
Ø   Pasang keramik kepalaan untuk tanda star awal pemasangan pada adukan yang sudah ditebar dengan perekat acian. Kemudian dilanjutkan pemasangan keramik lantai lainnya dengan acuan kepalaan pasangan keramik  yang telah dibuat.
Ø   Pada saat pemasangan, tekan keramik atau pukul dengan palu karet untuk mendapatkan permukaan lantai keramik yang rata.
Ø   Cek kerataan permukaan pasangan lantai keramik dengan waterpass.
Ø   Setelah pemasangan lantain keramik selesai, biarkan beberapa saat untuk mengeluarkan udara yang ada dalam adukan pasangan lantai keramik. Setelah itu baru dilanjutkan dengan pekerjaan perapihan/finish garis siar/nat. 
Ø   Pekerjaan terakhir adalah pembersihan permukaan lantai keramik dari kotoran.

3.       PEKERJAAN PLINT KERAMIK 60X20
          Perhatikan kualitas lantai keramik ukuran 60 x 20. Kualitas rendah mengakibatkan kesulitan dalam proses pemasangan secara presisi.untuk itu, nad keramik harus dipasang longgar karena masing-masing keramik memiliki selisih 0.2-0.5 mm sehingga tidak saling bertubrukan. Rendam lantai keramik ukuran 60 x 20 didalam air. Hal ini membuat keramik akan lebih elastis dan lebih mudah menempel pada saat pemasangan. Lantai dipasang miring mengalir ke floor drain. Pemasangan dengan menggunakan waterpass dengan mengambil sebagian titik patokan, dengan demikian pemasangan keramik akan sama rata. Kemudian keramik disusun secara rata dan rapih. Oleskan keramik dengan menggunakan air semen, hal ini membuat daya rekat keramik benar-benar lengket. Adukan dan dasar lantai yang kana dipasang harus bersih dari kerikil, batu, atau ganjalan lauin yang akan membuat rongga dibawah keramik ukuran 60 x 20, padatkan secara merata. Ketuk keramik yang baru dipasang dan pastikan bagian dasar tidak berongga karena itu membuat lantai keramik mudah klepas dikemudian hari.

J.       PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK
1.       PEKERJAAN PASANGAN INSTALASI LISTRIK
          Pekerjaan Pasangan Instalasi Listrik bisa dilakukan bersamaan dengan pekerjaan plesteran dinding, agar kabel dari intsalasi listrik tertutup dengan plesteran.
  • Semua hantaran (kabel) yang ditarik dalam pipa / cabelduct harus diusahakan tidak tampak dari luar (tertanam).
  • Pemasangan pipa harus dilaksanakan sebelum pengecoran. Pemasangan sparing-sparing listrik yang melintas di plat, balok, kolom beton harus dipasang terlebih dahulu sebelum pengecoran, kabel diusahakan dimasukkan bersamaan dengan pemasangan sparing.
  • Pipa yang dipasang pada dinding dilaksanakan sebelum pekerjaan plesteran dan acian dikerjakan.
  • Penempatan sambungan/percabangan harus ditempatkan di daerah yang mudah dicapai untuk perbaikan (perawatan).
  • Sambungan harus menggunakan klem / isolasi kabel supaya terlindung dengan baik sehingga tidak tersentuh atau menggunakan lasdop dan ditempatkan pada Te Dos.
  • Pada hantaran di atas langit-langit, harus diklem pada bagian bawah plat / balok atau pada balok kayu rangka langit-langit.
  • Untuk hantaran/tarikan kabel yang menyusur dinding bata/beton pada shaft harus diklem atau dengan papan dan kabeltrey bila jaringan terlalu rumit (banyak).
  • Stop kontak dan saklar. Pemasangan stop kontak setinggi > 40 cm dari lantai, saklar dipasang setinggi.
  • 150 cm dari lantai (bila tidak ditentukan spesifikasinya). Pemasangan stop kontak dan saklar harus rata dengan dinding.

2.       PEKERJAAN PASANGAN LAMPU TL 11 2X20W
Ø  Sediakan terlebih dahulu kap lampu yang akan dipasang, isolasi, kabel, baut, obeng, cutter, gunting dan lainnya.
Ø  Siapkan gambar rencana kerja untuk mengetahui jumlah lampu yang akan dipasang, jarak antara lampu satu dengan yang lain, posisi sklar, dll.
Ø  Pastikan kap lampu sudah terinstalasi dengan kabe lampu saklar. Isolasi pda kabel terdapat hubungan antara kabel saklar dengan kabel kap lampu bawaan, perhatikan kabel sudah terisolasi dengan rapat/
Ø  Tata rapih kabel diatas plafon untuk mencegah terjadinya konsleting listrik
Ø  Pasang kap lampu pada plafon, dan kunci bagian bawah dengan baut
Ø  Setelah kap lampu terpasang, kemudian pasang lampu 20 Watt sesuai gambar rencana kerja

3.     PEK.PAS. LAMPU DOWNLIGHT 8W
Ø  Sediakan terlebih dahulu kap lampu yang akan dipasang, isolasi, kabel, baut, obeng, cutter, gunting dan lainnya.
Ø  Siapkan gambar rencana kerja untuk mengetahui jumlah lampu yang akan dipasang, jarak antara lampu satu dengan yang lain, posisi sklar, dll.
Ø  Pastikan kap lampu sudah terinstalasi dengan kabe lampu saklar. Isolasi pda kabel terdapat hubungan antara kabel saklar dengan kabel kap lampu bawaan, perhatikan kabel sudah terisolasi dengan rapat/
Ø  Tata rapih kabel diatas plafon untuk mencegah terjadinya konsleting listrik
Ø  Pasang kap lampu pada plafon, dan kunci bagian bawah dengan baut
Ø  Setelah kap lampu terpasang, kemudian pasang lampu 8 Watt sesuai gambar rencana kerja

4.       PEKERJAAN PASANGAN SAKLAR TUNGGAL
          Semua instalasi yang tertanam dalam tembok dan lantai kerja terlebih dahulu di check kembali. Pertama kabel instalasi yang sudah dikerjakan untuk mengetahui jenis muatam dari kabel tersebut. Setelah itu pasang dan kaitkan kabel yang ada langsung ke saklar dan pastikan kabel sudah terpasang sesuai dengan muatannya agar tidak terjadi korsleting pada listrik. Setelah kabel pada saklar terpasang, selanjutnya saklar dipasang pada dinding sesuai dengan denah pada gambar rencana kerja. Lakukan pekerjaan ini secara hati-hati agar tidak merusak bahan dan terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan

5.     PEKERJAAN PASANGAN SAKLAR GANDA
       Semua instalasi yang tertanam dalam tembok dan lantai kerja terlebih dahulu di check kembali.Pertama kabel instalasi yang sudah dikerjakan untuk mengetahui jenis muatam dari kabel tersebut.
         Setelah itu pasang dan kaitkan kabel yang ada langsung ke saklar dan pastikan kabel sudah terpasang sesuai dengan muatannya agar tidak terjadi korsleting pada listrik. Setelah kabel pada saklar terpasang, selanjutnya saklar ganda dipasang pada dinding sesuai dengan denah pada gambar rencana kerja. Lakukan pekerjaan ini secara hati-hati agar tidak merusak bahan dan terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan.

6.     PEKERJAAN PASANGAN STOP KONTAK
       Semua instalasi yang tertanam dalam tembok dan lantai kerja terlebih dahulu di check kembali.Pertama kabel instalasi yang sudah dikerjakan untuk mengetahui jenis muatam dari kabel tersebut. Setelah itu pasang dan kaitkan kabel yang ada langsung ke stop kontak dan pastikan kabel sudah terpasang sesuai dengan muatannya agar tidak terjadi korsleting pada listrik. Setelah kabel pada saklar terpasang, selanjutnya stop kontak dipasang pada dinding sesuai dengan denah pada gambar rencana kerja. Lakukan pekerjaan ini secara hati-hati agar tidak merusak bahan dan terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan.

7.     BAHAN INSTALASI LISTRIK
       Pekerjaan instalasi listrik harus menggunakan bahan standar SNI.

K.    PEKERJAAN PENGECATAN / FINISHING
1.     PENGECETAN DINDING
Ø      Untuk dinding-dinding luar bangunan digunakan cat untuk exterior jenisnya sesuai dengan spesifikasi teknis
Ø   Sebelum dinding diplamur, plesteran sudah betul-betul kering, tidak ada retak-retak dan meminta persetujuan kepada pengawas
Ø   Pekerjaan plamur dilaksanakan dengan pisau plamur dari plat baja tipis dan lapisan plamur dibuat setipis mungkin sampai membentuk bidang yang samA
Ø   Setelah pekerjaan cat selesai, bidang dinding merupakan bidang yang utuh, rata, licin, tidak ada bagian yang belang dan terhadap bidang dinding harus dijaga terhadapa kotoran.

2.      PENGECETAN PLAFOND
       Banyak pekerjaan pengecetan mengalami kegagalan. Hal ini disebabkan oleh kurang dipersiapkannya permukaan yang akan dicat dan kemahiran tukang cat. Disini akan dijelaskan cara pengecetan untuk permukaan bidang plafon. Lindungi permukaan area yang ada disekitar lokasi pekerjaan yang tidak bisa terkena cat. Pastikan untuk melindungi bagian yang tidak ingin kita cat dengan kertas Koran bekas atau lakban. Seperti dekat bingkai jendela, kusen, bagian bawah dinding dekat lantai, bahkn lantai sekalipun. Gunanya adalah ketika pengecetan selesai kita bisa dengan mudah mengelupas kertas Koran atau lakban yang ditempel, tanpa meninggalkan noda cat dimana-mana.
         Setelah plafon benar-benar kering, pastikan juga bahwa tidak ada lagi kotoran-kotoran dan debu yang mungkin melekat pada plafon. Untuk itu, sebaiknya permukaan plafon dapat dibersihkan dengan amplas. Setelah bersih barulah plafon dicat dengan pengaplikasian satu lapis. Setelah lapisan pertama ini sudah kering, ulangi lagi untuk lapisan kedua. Mulailah pengecetan dari sudut bidang, kemudian lanjutjkan dengan bidang tengah, pengecetan dari area yang kering ke area basah yang telah dicat, pengecetan dengan arah yang sama (jangan acak). Hal ini membuat hasil cat yang baik dan rata, juga mengeffisiensikan penggunaan cat.
         Gunakan paling tidak 2 jenis kuas, menggunakan roll cat, gunakan paling tidak 2 jenis roll cat. Ukuran yang besar untuk bidang yang lebih besar, dan ukuran yang kecil untuk bidang sudut.

3.     PENGECETAN LIST PLAFOND
Ø   Bersihkan permukaan list plafond dari sisa kotoran, sebelum pengecetan kayu harus diberi filler atau plamur terlebih dahulu. Campur cat dengan minyak cat sesuai kekentalan campuran yang diisyaratakan pada spesifikasi teknis. Setelah bahan tercampur merata
Ø   Mulailah pengecatan dari sudut bidang, kemudian lanjutkan dengan bidang tengah. Pengecetan dilakukan dengan arah yang sama. Hal ini membuat hasil cat baik dan rata
Ø   Gunakan paling tidak 2 jenis kuas. Menggunakan ukuran yang besar untuk bidang yang lebih besar dan ukuran kecil untuk sudut. Setelah lapisan cat terakhir selesai kemudian dikeringkan sampai kering

4.         PEKERJAAN WATER PROFING ATAP BETON DAN LISTPLANK
         Untuk pemasangan Lisplang yang benar dan sesuai dengan standard pemas

angan yang baik dan dapat mencapai hasil yang maksimal dan kwalitas yang tahan lama, maka harus sesuai dengan petunjuk pemasangan yang benar, karena kayu sebagus apapun kalau pemasangannya tidak benar, tentu tidak dapat mencapai kwalitas yang maksimal. Tujuannya supaya Lisplang lebih awet, tidak bergelombang dan enak dipandang mata. Sediakan List kayu sebagai perangkai Lisplang ukuran 8 atau 10 cm, tebal kurang lebih 2 cm, kemudian potong dan rangkai sesuai kebutuhan panjangnya tempat lisplang menurut petunjuk gambar diatas tersebut. Merangkai lisplang sebaiknya dibawah, jangan merangkai lisplang langsung diatas atau diujung Kaso, karena hasilnya tidak bisa maksimal. artinya semua lisplang dirangkai dibawah dan setelah siap baru dinaikan bersama-sama dengan steakger/tangga. Jangan lupa untuk meluruskan pemasangan lisplang maka harus menggunakan Benang sebagai acuan untuk meluruskan ujung-ujung lisplang supaya benar-benar lurus dipandang mata.

k.       PEKERJAAN ATAP      
1.       PEKERJAAN PEMASANGAN KUDA_KUDA BAJA RINGAN
v Pemahaman gambar kerja.
Konsep pemahaman gambar-gambar baja / gambar pelaksanaan sebelum masuk bengkel. Dalam gambar detail baja untuk ukuran-ukuran yang biasanya tidak ditentukan seperti misalnya pada kelekan kuda-kuda portal sebaiknya di pakai standarisasi ukuran yang dipakai,  jadi tidak menggunakan skala.

v Pola pengukuran.
Pola (maal) dan peralatan-peralatan lain yang di butuhkan untuk menjamin ketelitian pekerjaan harus di sediakan pada saat pabrikasi. Semua pengukuran harus di lakukan dengan menggunakan pita-pita baja yang telah di sepakati.

v Pelurusan.
Sebelum melakukan pekerjaan lain yang dilakukan pada pelat, maka semua pelat harus diperiksa keratanya, semua batang-batang di periksa kelurusanya, harus bebas dari puntiran dan bila perlu harus di perbaiki sehingga bila pelat-pelat di susun akan terlihat rapat keseluruhanya.

v Pemotongan.
Pekerjaan baja dapat dipotong menggunakan gunting, geraji atau dengan las pemotong. Permukaan yang di peroleh dari hasi pemotongan harus siku terhadap bidang yang di potong tersebut, tepat dan rata menurun ukuran yang diperlukan.

v Pengelasan.
Pekerjaan las dikerjakan oleh tukang las dibawah pengawasan langsung pelaksana struktur dengan pekerjaan las. Ukuran elektroda, arus tegangan listrik dan kecepatan busur listrik yang digunakan, harus seperti yang dinyatakan oleh pabrik Las listrik dengan kawat baja jenis RD. pelat-pelat baja yang akan di las harus bersih terbebas dari kotoran seperti minyak, cat, karet atau lapisn lainya yang dapat mempengaruhi mutu las. Yang terpenting dalam pengelasan ini ialah kita harus memperhatikan kebersamaan dan rupa las, serta kematangan pengelasan.

v Pengeboran.
Bila memungkinkan, semua pelat, potongan-potongan dan sebagianya harus dijepit bersama-sama untuk membuat lubang dan di bor menembus seluruh tebal dari material. Bila menggunakan baut pada salah satu lubang, maka lubang ini di bor lebih kecil dan kemudian baru diperbesar untuk mencapai ukuran yang sebenarnya.

v Montase percobaan.
Sebelum di angkat dan di pasang, pekerjaan baja harus di lakukan montase percobaan pada bengkel pemborong pabrikasi dan terlindung dari cuaca untuk diperiksa. jiks terjadi perbedaan kedudukan, batang yang berdekatan harus dimontase bersama-sama pada kedudukan yang di kehendaki lengkap dengan perletakan-perletakanya, gelagar melintang dan seluruh batang-batang penguat.

v Pemberian tanda untuk pemasangan akhir.
Setiap bagian harus di beri tanda yang jelas menggunakan pahatan atau  dengan cat. Cat dan warna yang berbeda digunakan untuk membedakan bagian-bagian yang saran.

v Pemasangan baut akhir.
Setiap pemasangan di buat bersama-sama dengan baut stel sehingga bagian dari pelat  yang satu dengan lainya berhubungan rapat satu sama lainya secara menyeluruh. Baut cincin keras harus di pasang dengan cincin baut yang diperlukan, sdibawah kepala baut dan sebuah di bawah mur. Selain itu harus diperhatikan bahwa cincin baut terpasang dengan cekungnya menghadap keluar. Dalam memasukan dan mengencangkan baut baja harus diatur sedemikian rupa sehingga selalu rapat, selain itu pemasangan baut baja harus diperiksa terlebih dahulu oleh konsultan dan jika sudah di setujui oleh konsultan maka baut baja boleh dipasang.

v Pengecetan baja.
Sebelum memasuki tahap pengecetan, baja harus di bersihkan terlebih dahulu dari kotoran-kotoran seperti minyak, cat, lumpur karatan dll. Pengecatan tidak dapat dilakukan pada cuaca yang berkabut, berdebu atau pada cuacalain yang jelek. Permukaan yang akan di cat harus kering dan tidak boleh berdebu. Cara mengecatnya harus dengan kuat pada permukaan baja, seluruh baut yang ada pada sudut-sudut, sambungan pelat dan lekuk-lekuk yang ada pada baj, kemudian diratakan secara baik.

2.       PEKERJAAN PASANGAN NOK/ BUBUNGAN ATAP
            Pekerjaan pemasangan nok  harus sesuai dengan spesifikasi teknis. Metode pelaksanaan seng adalah sebagai berikut :  pekerjaan nok seng dilakukan setelah pekerjaan pemasangan kuda-kuda atap dan gording. Pekerjaan dilaksanakan harus mendapat persetujuan direksi proyek (pemilik proyek, konsultan pengawas dan seluruh pihak terkait dalam pelaksanan pekerjaan).

3.       PEKERJAAN ATAP GENTENG METAL
          Penutup merupakan bagian yang menutupi atap secara keseluruhan sehingga terciptalah ambang atas yang membatasi kita dari alam luar. Ada berbagai pilihan penutup atap dengan pilihan bentuk dan sifat yang berbeda. Dua faktor utama yang harus dipertimbangkan dalam pemilihannya adalah faktor keringanan material agar tidak terlalu membebani struktur bangunan dan faktor keawetan terhadap cuaca (angin,panas,hujan). Faktor lain adalah kecocokan/keindahan terhadap desain rumah. Ukuran dan desain dari penutup atap juga memberi pengaruh pada struktur,misalnya konstruksi kuda-kuda,ukuran reng,dan sudut kemiringan.




            ..............., 28 Agustus 2017
NAMA PERUSAHAAN CV/PT






NAMA DIREKTUR
Direktur







Berikut contoh Metode Pelaksanaan dalam konstruksi bangunan.Dimana metode ini digunakan sebagai salah satu dokuman persyaratan dalam pemasukan dokumen penawaran lelang barang/ jasa konstruksi di Indonesia.

Semoga bermanfaat...jika ada kekeliruan dalam penulisan metode ini tolong di maafkan dan diperbaiki dengan mengisi form komentar di bawah ini.
Terima Kasih....

Komentar

Indahnya Milky Way Di Pantai Kurenai

INDAHNYA MILKY WAY DI PANTAI KURENAI...

Analisa Budidaya Lele Menguntungkan Dari Pembenihan Sampai Pembesaran